Newest Post
// Posted by :Unknown
// On :Rabu, 13 Juli 2016
Naskah
Drama Asrama Cherryslovia : Ryu no Uta
SCENE 1
.
.
.
Di sebuah
taman terlihat seorang utaite yang sedang duduk di sebuah bangku yang dekat
dengan danau. Samar-samar terdengar senandung alunan lagu dari mulutnya.
Utaite :
「
Yurusudakedemo, taemeku dake demo
Tada, kitto.
Sou, kitto dare mo kawarenai
koto.
Kizutsukenai
yowasa ga ikirarenai hodo
Ookiku
soudattano.
Oboeteimasuka,
hajimete aetta koto mo,
Kimi no uso
mo, amae mo, yowasa mo,
Nagashiteyuku
youna
Kono asa
yake de ano hi no you ni
Kimi wa
mata suteki ni kawatteyuku 」
Senandung
alunan lagu yang keluar dari mulutnya merambat di udara. Pelan, begitu merdu,
lembut, dan juga sedih. Tidak jauh dari tempatnya duduk, terlihat seseorang
sedang memperhatikannya.
Utaite :
「 Ai wo
utatta daichi wo ketta
Ima,
saiteidatte koroshita saigo mo
Fukanzen
datte futashikani natte
Hora
kettobashite, naiya.
Saigetsu ga
megutte koe wo tadotte
Mata umare
kawarettara
Massaki ni
kimi ni ai ni ikou.
Aishiteimashita.
Saigo made,
kono hi made.
Soredemo
owari ni suru no wa watashi nano
desuka,
Kimi no
shiawase na mirai wo, tada
negatteru.
Kimi no iru
sekai de waratta koto,
Kimi no
miru mirai wo uranda koto,
Kimi no
koe, nukumori, taido ai no subete ni
sayonara. 」
Produser :
*tepuk tangan* Wow, membagikan kesedihanmu pada sebuah taman sepi, eh? Well,
maaf kalau aku mengganggu--
Utaite :
H-hei! Sejak kapan ka---
Produser :
Kau mendengarkan? Kalau mau tau, sudah sejak bait pertama sebenarnya.
Utaite :
*memandang horror* *mendadak malu*
Produser :
Ekhem, jadi, apa kau sudah punya agensi?
Utaite :
... Maksudmu?
Produser :
Jangan bercanda, dengan suara sebagus itu mana mungkin kau belum direkrut kan?
Dengan
wajah bingung tidak mengerti, sang utaite memandang diam produser tersebut.
Terjadi keheningan di antara mereka. Hingga akhirnya sang utaite membuka suara—
mengaku bahwa dirinya tidak memiliki agensi sama sekali.
Produser :
YANG BENAR SAJA--- T-tunggu sebentar, bagaimana kalau kau ikut denganku?
Utaite :
Hah? Tidak! Aku tidak tertarik untuk mengikuti agensi apapun. *bangun* K-kalau begitu,
permisi.
Produser :
H-h-hei tunggu! *memegang bahu utaite* Yakin kau tak tertarik? Setidaknya
beritahu aku apapun yang kau inginkan. Tenar? Kaya? Kami pasti akan membantumu!
Utaite :
... Aku tak memerlukannya. Sungguh. Biarkan aku pergi *mau kabur, mulai takut*
Produser :
K-kalau begitu! Sebutkan apa yang kau inginkan!
Utaite :
Yang kuinginkan? Apapun?
Produser :
Ya! Kami akan berusaha membantumu!
Utaite :
Aku... Aku ingin menemui seseorang. *menunduk, baper*
Produser :
Hanya itu saja?
Utaite :
*menjawab dengan tegas* Ya.
Produser :
Well, dengan terkenal, tentunya kau akan bisa menemukan siapapun. Bahkan
merekalah yang akan mencarimu dengan sendirinya, jadi? Mau bergabung denganku?
Utaite :
*diem bentar* *ragu* ... Sungguh?
Produser :
*percaya diri* Tentu!
Utaite :
... Em... Baiklah kalau begitu
SCENE 2
.
.
.
Setelah
kejadian di taman saat itu, di sinilah utaite berada sekarang. Di sebuah gedung
bernama Athena ENT.
Walaupun
lelah, utaite tidak pantang menyerah. Berbulan-bulan sudah utaite menjalani
masa-masa trainingnya, dan sebentar lagi dia telab siap untuk memulai debut dan
membuat rekaman.
.
.
Hari ini
merupakan jadwal utaite untuk rekaman. Dengan penuh semangat utaite mulai
bernyanyi untuk rekamannya. Setelah melakukan rekaman, sang produser datang
menghampirinya.
Utaite :
Akhirnya, aku akan debut!
Produser :
Bagaimana perasaan mu?
Utaite :
Sejak kapan kau d-
Produser :
baru saja
Utaite :
hei, memotong ucapan seseorang itu tidak sopan tau
Produser :
maaf maaf. Jadi, bagaimana perasaan mu?
Utaite :
*tersenyum sekilas, lalu menatap ke kaca* Rasanya seperti mau mati.
Produser :
*nyaris batuk* *tapi akhirnya ketawa* BHUK--- HAHAHAHAHA. Well, pertamanya
memang begitu sih. jadi kau serius merasa seperti itu?
Utaite :
tidak, aku hanya bercanda.. kau tau, ini seperti mimpi..
Produser :
(memukul pelan kepala utaite) ini bukan mimpi baka
Utaite :
sakit tau..
Tanpa
memperdulikan ucapan utaite, produser pergi menuju coffee machine di pojok
ruangan. Dan mulai meracik secangkir kopi. Sementara itu utaite terlihat sedang
memikirkan sesuatu
Utaite :
Tapi, meski seseram itu. Kalau aku bisa bertemu dengannya ... *makin senyum*
Produser :
Oh ya ya, cepatlah bertemu dengan Pangeran Musikmu itu. Jangan lupa ajak dia
ikut agensi kita, aku masih perlu banyak orang berguna disini! Hahahaha!
Utaite :
ne, kau masih ingat janji mu kan?
Produser :
janji?
Utaite :
janji mu waktu itu! Masa kau lupa?!
Produser :
membantu mu untuk menemukan pangeran musikmu itu?
Utaite :
hei, dia teman berharga ku tau
Produser :
ya ya.. aku akan meminta seseorang untuk membantu mu menemukannya
Utaite :
baiklah *senyum*
Produser :
tetapi untuk saat ini fokus lah pada debut mu.. besok kau akan memulai debut
asal k au tau.. jangan sampai mengecewakan ku utaite..
Setelah
mengatakan itu, produser pergi dengan segelas flat white di tangannya
meninggalkan utaite sendirian.
Utaite :
aku tidak akan mengecewakan mu. Terimakasih *senyum*
.
.
Hari yang
dinanti pun tiba. Hari ini utaite akan memulai debutnya. Dengan semangat utaite
bernyanyi.
Debut
utaite ternyata sangat sukses. Utaite mulai mendapat tawaran manggung
dimana-mana, seperti jamur di musim hujan.
Utaite :
'semoga kau bisa melihat ku di luar sana Kai’
SCENE 3
.
.
.
Produser :
*kelabakan* Er, bagaimana ya... Kau tahu... Bukan hal yang mudah untuk
menemukan orang di tempat seluas ini. *diem bentar* Hei, kita bahkan tak tau
dia sedang dimana saat ini.
Utaite :
Tapi--
Produser :
K-kau pasti akan menemukannya, ya, jika dia mendengarkan lagumu. Dia pasti akan
menemukanmu segera.
Utaite :
...
Produser :
Jadi kumohon, tetaplah menyanyi.
Utaite :
... Baiklah, mungkin hanya itu yang bisa kulakukan saat ini.
Di suatu
waktu yang jarang, Utaite akan kembali menanyakan perkembangan pencariannya.
Utaite :
Produser-san! Apa kau sudah menemukannya?!
Produser :
Maaf, Lily. T-tapi akan kuusahakan.
Lagi.
Utaite :
Kali ini, apa kau sudah menemukannya?
Produser :
Maafkan aku.
Utaite :
Ah... T-tak masalah.
Lagi.
Utaite :
Aku ... Aku ingin menemuinya ....
Produser :
Aku tahu.
Lagi.
Utaite :
Apa kau sudah menemukannya?
Produser :
Aku sudah berusaha. Kau tahu?
Utaite : Ah
... Kau benar.
Terus
begitu. Dan utaite sudah tak tahu ini adalah kali keberapa dia menanyakan hal
yang sama pada Produsernya.
Sampai
akhirnya, dia sudah terlalu lelah untuk bertanya. Ataupun berharap untuk dapat
menemukan temannya itu.
Utaite :
*menghela napas*
Teman A :
Oh, hei, Lily! Apa yang sedang kau lakukan?
Utaite :
Oh, hai .... Aku, aku hanya sedang berpikir. Bukan hal yang penting sih.
Teman A :
Oh ya? *tersenyum miring* Lalu, benda apa yang kau genggam erat itu? Surat
penggemar lagi? Woah!
Utaite :
B-bukan! Tidak seperti itu ....
Teman A :
Eh? Lalu? Tunggu sebentar--- *meneliti raut muka Utaite* SURAT CINTA YA---
utaite :
B-- BUKAAAN
Teman A :
HEI, LIHAT! LILY DAPET SURAT LAGI.
Ring belari
lari sambil sebarin berita ngawur.
Sementara
itu, Utaite hanya menghela napas.
Utaite :
Bukan seperti itu ....
Dia hanya
sudah lelah
Utaite :
kembalikan suratku Ring!
Teman A :
baiklah. jangan beteriak dong Lily..
.
.
.
esok hari
telah tiba. hari ini adalah hari dimana Utaite akan menyerahkan surat
pengunduran dirinya.
Utaite :
hah.. berat rasanya meninggalkan tempat ini, tapi untuk apa aku disini
sementara tujuanku tidak tercapai (dalam hati)
Utaite
mulai membuka pintu ruangan sang produser. tapi ada hal yang membuatnya
terkejut.
all :
SELAMAT ULANG TAHUN LILY!
Utaite yg
mendapat kejutan dadakan itu hanya mematung. Ring yg tidak sabaran segera
menarik utaite masuk. Kemudian bersama dengan Makoto dan Rinto, Ring menyanyikan lagu Blessing,
sementara sang produser hanya bertepuk tangan sambil menyesuaikan irama musik.
Teman A :
Sekarang ucapkan permintaan mu dan tiup lilinya
Teman C :
iya, ayo tiup lilinnya
Utaite : 'Semoga
aku segera bertemu dengannya'
Bersama
dengan padamnya lilin, dengab asap asap kecil berhembus, doanya pun terbang.
Dia hanya
ingin menemukan temannya. Itu saja.
Surat
pengunduran dirinya itu masih di tangannya, dan dia hanya menggenggamnya erat.
Tak tahu apa yang harus dilakukan
Teman B :
Hei, Ring Benar kalau dia dapat surat
lagi eh?
Teman A :
Benar! Aku sendiri yang melihatnya! Dengan mata kepalaku sendiri ... *senyum sesat*
Teman C :
Cieee. Kok ga kasitau. Jadian ya?
Utaite :
bukan surat cinta kok.
teman C :
lalu itu surat apa ?
Utaite
hanya bisa diam
produser :
sudah sudah. lupakan soal surat. bagaimana kalau kita bernyanyi?
teman B :
lagu apa Produser-san?
produser :
Connecting bagaimna?
teman B :
OK!
tiba tiba
saja utaite teringat akan sesuatu. saat mereka semua mulai bernyanyi, sang
utaite terasa deja vu ketika mendengar produser bernyanyi
Di antara
paduan suara yang mereka ciptakan, dia bisa mendengar suara yang begitu
dikenalinya Dia hanya begitu merindukan nyanyian itu. Entahlah.
utaite :
'Tidak, tidak mungkin Kai sedang ada di sini. Saat ini'
Tanpa sadar
utaite menyebut nama panggilan dia untuk teman kecilnya
Utaite :
Kai...
Dan sang
produser menoleh.
Menatap
utaite dengan pandangan heran
Produser :
Er... Apa aku pernah mengenalmu sebelumnya? Atau aku memang pernah
memberitahumu tentang nama kecilku?
Utaite :
a-apa maksudmu?
Produser :
Maksudku, hei, kau baru saja menyebutkan namaku. Darimana kau mengetahuinya?
Utaite :
Maaf, tapi aku tak sedang memanggilmu. Aku hanya---
Produser :
Hah? Mustahil! Hanya ibuku dan 'seseorang' yang memanggilku begitu.
Utaite
: ... Seseorang?
Produser :
Yah... Begitulah. Hanya saja...
Utaite :
Apa?
Produser :
Hanya saja, sudah lama aku tidak bertemu dengannya
Utaite :
apa yg terjadi padanya?
Produser :
tidak ada yg terjadi padanya. Tetapi, aku pergi meninggalkannya tanpa pamit
*menunduk*
Produser :
ngomong ngomong apa kau masih ingat nama
orang yg kau cari itu?
Utaite :
Namanya Shion Kaito
Produser :
... Hah? Siapa kau bilang?
Utaite :
Shion Kaito
Produser :
... Bohong---
Utaite :
a-ada apa?
Produser :
*diem bentar, terkejut* Aku tak salah dengar, kau memang sedang memanggilku.
*senyum*
Utaite :
... Maksudmu?
Produser :
Hei, Ily-chan, Apa kau merindukanku? *senyum penuh arti*
Utaite :
k-kau *kaget*
Produser :
Ya, siapa lagi? *diem bentar*
Aku
sekarang merasa agak bodoh karena mencari diriku sendiri, kau tau?
Utaite :
K-kau Kai? Tapi bukankah marga mu Hasegawa?
Produser :
Ya, marga ku memang berubah karena suatu hal *senyum miris*
Produser
merentangkan tangannya lebar, seperti suatu sinyal minta dipeluk. Utaite yayng
mengerti dengan apa yang diisyaratkan sang produser pun datang dan memeluk
produser dengan hati yang gembira.
Produser :
jadi sebenarnya kau kangen tidak sih padaku?
Utaite :
Tentu saja. Akhirnya aku bisa bertemu dengan mu *senyum*
Produser :
Hoho, ya. Tapi kau seharusnya bisa menemukanku lebih awal sih. Bisa bisanya kau
melupakan teman gantengmu ini--- *senyum jahil, ntarnya berubah jadi senyum normal*
*dalam
hati* Aku juga senang bertenu dengan mu lagi.
Produser :
Dan... Hei... Mau sampai kapan kau memelukku?
Utaite :
HAH? OH MA-MAAF AKU TERLALH TERBAWA SUASANA— dan apa-apaan wajah konyolmu itu
hah?! *mukul lengan produser*
Hari itu,
pada hari ulang tahunnya. Harapannya terkabul dan suara tawa yang riang
terdengar memenuhi ruangan tersebut.
'
THE END