Newest Post
// Posted by :Unknown
// On :Jumat, 01 Juli 2016
ACUTE OF CINDERELLA
.
Terinspirasi dari
lagu Romeo and Cinderella (by Hatsune Miku), Maid of Evil (by Hatsune Miku dan
Kagamine Len), dan Acute Reverse (by Shion Kaiko, Hatsune Mikuo, dan Megurine
Luki)
.
Dipersembahkan spesial
oleh Greviters
Untuk seluruh warga
Athena Academy
.
Selamat menikmati
.
.
.
Disebuah desa kecil tinggal
seorang gadis bersama ayah dan ibu tiri beserta
saudari
tirinya. Gadis itu bernama Cinderella. Hidup Cinderella baik-baik saja hingga
kepergian ayahandanya.. Sepeninggal sang ayah, Cinderella di perlakukan
semena-mena oleh ibu dan saudara tirinya. Hingga pada suatu hari ia diusir dari
rumah.
Saat berjalan tanpa arah
menyusuri hutan tiba-tiba dua orang penjahat menghadang Cinderella. Mereka
berusaha membawa paksa Cinderella, berpikir bahwa mereka bisa menjualnya sebagai budak
pada orang kaya.
Cinderella
pun lantas tak tinggal diam, ia pun memberontak dengan memukul, menendang,
bahkan menggigit tangan si penjahat. Hingga salah satu penjahat itu mengancam Cinderella dengan
menempelkan sebuah belati perak di perut Cinderella.
Cinderella
ketakutan. Sekarang ia tidak bisa melawan lagi. Tiba-tiba saja
salah satu penjahat jatuh tersungkur karena ditendang oleh seseorang dari belakang. Si penjahat yang
melihat rekannya jatuh sontak terkejut hingga tanpa sadar melukai Cinderella.
Cinderella meringis begitu darah segar keluar dari lukanya. Orang itu segera menghajar si penjahat satunya
dan menarik Cinderella untuk menjauh.
Kedua
penjahat yang sudah babak belur itu langsung lari terbirit-birit meninggalkan Cinderella bersama orang itu. Melihat Cinderella yang
terluka, orang itu berinisiatif untuk mengobatinya. Tanpa
disangka-sangka, Cinderella dibawa ke istana dan yang lebih mengejutkan lagi
rupanya sosok yang telah menyelamatkannya tadi adalah seorang pangeran.
Pangeran
: (Mengobati luka Cinderella) Sekarang kau akan baik-baik
saja (tersenyum)
Cinderella
: Ah ya terimakasih bantuan anda
(sambil tersentum kikuk)
Pangeran
: Kalau boleh saya tahu, apa yang dilakukan gadis cantik
sepertimu di hutan sendirian?
Cinderella
: Ah sebenarnya saya diusir dari rumah oleh Ibu tiri saya
(menunduk sedih)
Pangeran : Lalu kau akan tinggal dimana?
Cinderella : (menggeleng lemah)
Pangeran
: (berpikir) Hmm... bagaimana kalau kau tinggal disini?
Cinderella : Tidak, terima kasih. Saya tidak bisa tinggal
di Istana begitu saja.
Pangeran : Maaf, maksud saya kau bisa tinggal disini
sebagai pelayanku. Bagaimana, kau mau?
Cinderella : Jika seperti itu, baiklah saya bersedia.
Sekali lagi terima kasih atas pertolongan anda (membungkuk hormat)
Pangeran : Tidak perlu formal seperti itu. Namaku
Melvis Klaus Cryshler, boleh kutahu namamu?
Cinderella
: Saya Cinderella. Senang berkenalan dengan anda, pangeran.
Dan disitulah dimulai hari
dimana Cinderella memulai hidupnya dengan tinggal di istana sebagai pembantu
pribadi Pangeran. Mereka berdua sangat dekat.
Cinderella sedang
berjalan-jalan di taman istana melihat hamparan bunga. Tiba-tiba Pangeran
datang menemuinya.
Pangeran
: Apa yang kau lakukan?
Cinderella
: (terkejut menyadari keberadaan Pangeran) Tidak Pangeran. Saya hanya
berjalan-jalan.
Pangeran
: Hmm begitukah. Hei Cinderella kau tahu aku sedang jatuh cinta (memandang
langit)
Cinderella
: (menoleh dengan antusias) Benarkah itu? Siapa gadis beruntung itu? Pangeran
harus mengenalkannya padaku.
Pangeran
: Dia adalah gadis yang selalu menemaniku akhir-akhir ini. Dia selalu ada
bersamaku. Aku mencintainya sejak pertama kali bertemu. Senyumnya mampu membuat
jantungku berdetak tak karuan.
Cinderella
: (menatap dengan mata berbinar) Dia pasti gadis yang hebat Pangeran. Aku
mendukungmu!
Pangeran
: Dia sekarang berada di sisiku (tersenyum lembut)
Cinderella
: Benarkah? Tapi aku tak melihat siapapun disini selain kita.
Pangeran tersenyum pahit
karena Cinderella tidak menangkap maksud ucapannya.
Pangeran
: Kau akan tahu nanti (menepuk puncak kepala Cinderella)
Cinderella
: Oh ya Pangeran. Jika Pangeran mengizinkan saya ingin ke pasar di kota.
Pangeran
: (terkejut) Tidak. Tidak. Kau tidak boleh keluar istana. Di luar sana
berbahaya Cinderella.
Cinderella
: Tapi saya tidak pergi sendirian.
Pangeran
: Tidak. Sekali tidak tetap tidak. Kumohon mengertilah Cinderella. Aku tidak
ingin hal buruk terjadi padamu.
Cinderella
: Baiklah Pangeran. Saya mengerti.
Karena sifat over-protective
Pangeran, Cinderella tidak pernah keluar dari istana. Lingkup hidupnya hanya
sekitaran istana saja.
Sekitar dua tahun kemudian
orang tua Pangeran meninggal di medan perang. Hal ini membuat ia diangkat
menjadi raja. Setelah menjadi raja, sikap Pangeran
mulai
berubah menjadi orang yang dingin dan egois.
Suatu hari Cinderella
melihat Pangeran sedang memarahi seorang menteri karena tidak becus menangani
tugas yang diberikan. Lalu Cinderella memutuskan untuk menemui Pangeran saat Pangeran
sedang berada di balkon istana.
Cinderella
: Pangeran (berjalan mendekati pangeran)
Pangeran
: Ya Cinderella? Kau butuh sesuatu?
Cinderella
: (menggelang pelan) Pangeran—um maksudku Yang Mulia Raja.
Pangeran
: Kau bisa tetap memanggilku seperti biasa. (tersenyum tipis)
Cinderella
: Baiklah Pangeran. Apa tugas sebagai raja itu membuatmu kesulitan?
Pangeran
: Sedikit. Kenapa kau menanyakan itu?
Cinderella
: Aku hanya merasa Pangeran sedikit berubah. Pangeran menjadi lebih dingin dan
pendiam dari yang sebelumnya. Aku bisa melihat bahwa yang lain ketakutan
melihat Pangeran yang sekarang.
Pangeran
: Benarkah begitu? Mungkin aku melakukannya tanpa sadar. Yah tugas sebagai raja
ini hampir membuatku gila.
Cinderella
: Kalau Pangeran menginginkan, Pangeran bisa bercerita pada saya. Mungkin itu
bisa meringankan beban Pangeran.
Pangeran
: Terimakasih Cinderella. Kau selalu ada untukku. (tersenyum)
Cinderella
: Sama-sama Pangeran. Ngomong-ngomong bagaimana dengan gadis pujaanmu?
Pangeran
: Yah, dia orang yang tidak peka (tersenyum pahit)
Cinderella
: Tidak peka?
Pangeran
: Yah begitulah. Padahal aku sudah sering member sinyal bahwa aku menyukainya
tapi dia sama sekali tidak sadar. Dia malah berpikir aku menyukai orang lain,
Cinderella
: Benarkah? Wah parah sekali gadis itu. Aku tidak tahu bahwa ada gadis yang
tidak peka seperti itu.
Pangeran
: Yah, kuharap suatu saat nanti dia bisa sadar.
Cinderella
: Aku menantikan saat itu.
Saat Cinderella sedang berjalan di koridor Istana. Tiba-tiba
ia mendengar beberapa pengawal kerajaan sedang mengobrol asyik tentang sesuatu.
Mereka membicarakan sesuatu tentang surat undangan pesta dansa dari kerajaan
tetangga untuk merayakan ulang tahun pangeran di kerajaan itu yang menginjak
tujuh belas tahun.
Cinderella : (berdiri di balik tembok) pesta dansa..di kampung halamanku.Bagaimana keadaan kampung halaman ku
sekarang...Aku
ingin pergi tapi Pangeran pasti tidak akan mengijinkanku. Aku harus bagaimana?
Pada malam hari, Cinderella duduk termenung menatap keluar jendela kamarnya. Dirinya masih memikirkan soal pesta dansa
tersebut. Ingin sekali ia pergi, tapi ia tidak bisa meninggalkan istana ini.
Tiba-tiba saja ada bintang jatuh, Cinderella pun memohon untuk ia bisa datang
ke pesta dansa. Bukankah jika memohon pada bintang jatuh, permintaan kalian
akan terkabul. Setidaknya itulah yang ingin Cinderella yakini. Ia ingin
permintaannya ini terkabul.
Ibu Peri : Cinderella~
Cinderella : (menoleh ke kanan kiri) Siapa itu?
Tiba-tiba saja ada cahaya terang yang berkumpul di
hadapan Cinderella dan perlahan-lahan mulai berubah wujud menjadi sesosok
wanita dengan gaun putih panjang lengkap dengan sepasang sayap di punggungnya,
tak lupa tongkat bintang di tangannya.
Ibu Peri : Karena kau sudah memohon pada bintang. Aku datang
untuk mengabulkan permohonanmu.
Cinderella : Benarkah?
Ibu Peri : Tentu saja. Aku
akan membawamu datang ke pesta dansa yang kau inginkan itu.
Cinderella : Tapi
bagaimana dengan pangeran? Aku takut jika sampai ketahuan (menunduk sedih)
Ibu Peri : Kau tidak perlu
khawatir. Aku akan menggunakan sihirku untuk menggantikanmu. Tapi setelah jam
12 malam, sihirku akan menghilang. Jadi kau harus kembali sebelum jam 12 malam.
Cinderella : Baiklah, aku mengerti.
Ibu Peri : (mengayunkan tongkat sihirnya) Kalau
begitu, gaun yang indah
untuk Cinderella.
Cinderella : (tiba-tiba saja pakaiannya berubah menjadi gaun yang indah) Wahh... ini indah sekali.
Cinderella : (tiba-tiba saja pakaiannya berubah menjadi gaun yang indah) Wahh... ini indah sekali.
Ibu Peri : Aku juga akan menyiapkan kereta kuda untukmu.
Sekarang pergilah. Aku pastikan tidak seorang pun akan melihatmu pergi dari
istana. Nah sekarang nikmatilah pesta dansa pertamamu~
Cinderella : Baiklah Ibu Peri, terima kasih banyak.
Tidak butuh waktu lama untuk Cinderella tiba di Istana
Kerajaan kampung halamannya.
Semua orang terpana melihat kecantikan Cinderella begitu Cinderella masuk ke dalam aula tempat
berlangsungnya pesta dansa. Termasuk Ibu tiri dan kakak tirinya yang kaget
melihat kedatangan Cinderella. Tidak menyangka bahwa Cinderella masih hidup.
Ibu Tiri : Wah wah,
anakku. Lihat siapa yang datang? Apa dia tidak punya malu gembel sepertinya
datang ke pesta ini.
Kakak Tiri : Iya Ibunda, bikin bau saja. Apa kita usir saja dan coba lihat dia pakai gaun bagus. Apa mungkin itu barang hasil curian?
Cinderella : (menunduk) A-aku tidak mencuri!
Kakak Tiri : Bohong! Mana mungkin gembel sepertimu punya gaun bagus
(mendorong Cinderella) Kau pasti mencuri kan. Akui saja, gembel!
Cinderella : Tapi aku
benar-benar tidak mencuri (mulai menangis)
Ibu Tiri : Mengakulah Cinderella. Ibu tidak pernah mengajarimu
untuk berbohong kan! (ikut mendorong Cinderella)
Cinderella : A-aku tidak
mencuri su..sungguh Kakak.. I..Ibu...
Kakak Tiri : Masih saja bohong! (Mendorong Cinderella hingga terjatuh)
Tapi sebelum Cinderella benar-benar terjatuh. Romeo yang
kebetulan lewat di belakangnya sontak langsung menangkap tubuh Cinderella.
Romeo : (menangkap Cinderella) Hei kalian! Kenapa menganggu tamu?
Kakak Tiri : Pa..pangeran Romeo, ma-maafkan saya tadi saya tidak sengaja.
Romeo : Tidak sengaja katamu. Jelas-jelas
kalian mendorongnya tadi!
Ibu Tiri : Ta-tapi dia tidak pantas berada
di pesta ini?!
Romeo : Justru kalian yang
tidak pantas berada di pesta ini. Pengawal tolong usir mereka berdua!
Akhirnya Ibu Tiri dan Kakak Tiri dibawa keluar oleh para
pengawal kerajaan. Dan pesta dansa pun yang sempat terhenti akibat kericuhan
tadi kembali berlanjut.
Romeo : Kau tidak apa apa, Nona?
Cinderella : a-aku tidak apa-apa pangeran. Terima kasih sudah menolong saya.
Romeo : (mengangguk)
Hei Nona, maukah kau berdansa denganku? (Sambil menjulurkan sebelah tangannya ke
hadapan Cinderella)
Cinderella : A-aku tidak
pantas berdansa dengan Pangeran. Maafkan saya.
Romeo : Ayolah berdansa denganku. Anggap ini imbalan karena aku telah menolong mu tadi.
Cinderella : Baiklah pangeran (menerima uluran tangan Pangeran)
Cinderella : Baiklah pangeran (menerima uluran tangan Pangeran)
Pangeran Romeo dan Cinderella berdansa dengan mesranya sampai mereka lupa bahwa sudah hampir tengah malam. Jam istana berdetak keras menandakan bahwa sekarang sudah pukul 12 malam. Sontak saja Cinderella
yang mendengarnya langsung terkejut teringat dengan pesan dari Ibu Peri.
Pangeran : Kalau boleh
tahu, siapa namamu?
Cinderella : Maaf pangeran aku harus pergi (menunduk lalu pergi
keluar istana secepat mungkin)
Romeo : Tunggu! (mengejar Cinderella)
Cinderella : Aku harus cepat sebelum sihirnya menghilang (terjatuh) Aww... sakit.
Romeo : Tunggu, Nona!! (berlari kearah Cinderella)
Cinderella : (berdiri dan langsung lari kembali).
Cinderella meninggalkan pesta dengan sepatu kaca sebelah kanan
yang terlepas saat menuruni tangga. Romeo kebingungan mencari si pemilik sepatu
alias gadis yang sudah membuatnya jatuh cinta. Romeo kemudian mengambil sepatu
kaca tersebut dan menyimpan nya dalam kotak sepatu transparan di dalam
kamarnya. Ia berencana mencari si gadis esok pagi dengan mengecek data gadis di
seluruh negeri.
Akhirnya Cinderella tiba di Istana tempat tinggalnya saat ini.
Dan alangkah terkejutnya Cinderella begitu melihat Pangeran tengah berdiri di
depan pintu kamarnya. Melihat kedatangan Cinderella, Pangeran langsung berjalan
menghampiri Cinderella dan memeluknya.
Pangeran : Cinderella,
darimana saja kau?
Cinderella : (menunduk)
A-aku...
Cinderella menghela napas panjang. Akhirnya ia menceritakan
segalanya pada Pangeran mengenai dirinya yang datang ke pesta dansa. Cinderella
menatap ekspresi Pangeran tapi yang ia lihat hanyalah ekspresi dingin sang
Pangeran.
Pangeran : Bukankah
sudah kukatakan berulang kali. Kau tidak boleh pergi keluar istana. Apalagi
sampai datang ke pesta dansa. Bagaimana jika kau terluka?
Cinderella : Tapi aku
hanya ingin melihat kampung halamanku lagi.
Pangeran : Sekarang
kerajaan ini adalah rumahmu, Cinderella!
Pangeran : (menunduk)
Padahal aku sudah melakukan apapun agar kau bisa nyaman tinggal disini.
Cinderella : Maafkan
aku, Pangeran.
Panggeran : (menggeleng
pelan) Kata maaf tidak akan cukup mengobati rasa sakitku. Sekarang ikut aku!
(menarik tangan Cinderella)
Pangeran pun membawa Cinderella ke sebuah menara dan
mengurungnya di salah satu ruangan tertinggi di menara tersebut.
Pangeran : Sekarang kau
tinggal disini. Maaf, hanya ini satu-satunya cara agar hatiku tenang. Dengan
ini, kau tidak bisa kabur lagi dari Istana.
Cinderella : Tapi
Pangeran-
Pangeran : Kau tak perlu
khawatir. Aku akan sering datang kemari untuk menemuimu, Cinderella.
Setelah mengatakan itu. Pangeran langsung pergi meninggalkan
Cinderella yang terkurung dalam kesendirian. Cinderella tahu ini semua memang
salahnya karena sudah kabur dari Istana tanpa ijin Pangeran. Dan jika memang
ini bisa menebus kesalahannya, Cinderella akan terima hukuman ini demi sang
Pangeran.
Keesokan harinya di Kerajaan Pangeran Romeo. Dengan bantuan dari
pengawalnya, Romeo mendapatkan data seorang gadis yang mirip dengan ciri-ciri Cinderella.
Pangeran Romeo berserta pengawalnya pun langsung mendatangi tempat tinggal
gadis tersebut.
Knock knock knock
Romeo : Permisi, kami
datang dari Istana.
Ibu Tiri : (membuka
pintu) Oh Pangeran Romeo, selamat datang. Silahkan masuk.
Romeo : Terima kasih
atas kebaikan Nyonya, tapi itu tidak perlu. Saya hanya ingin bertemu dengan
anak gadis anda.
Ibu Tiri : Anakku? Ah
baiklah, akan saya pangilkan (memanggil anaknya)
Kakak Tiri : Ada apa,
Bu? Oh ada Pangeran rupanya! (tersenyum senang)
Ibu Tiri : Pangeran
mencarimu, anakku.
Kakak Tiri : Benarkah.
Jadi Pangeran jauh-jauh datang kemari hanya untuk bertemu denganku.
Romeo : Maaf sepertinya
ada kesalahan, maksud saya bukan anak gadis nyonya yang ini. Tapi yang lainnya.
Ibu Tiri : Tapi anak
gadisku cuma dia seorang.
Romeo : Tidak,
berdasarkan informasi yang saya peroleh. Seharunya Nyonya mempunyai dua anak
gadis.
Kakak Tiri : Ibu, apa
yang dimaksud itu Cinderella?
Romeo : Cinderella?
Katakan dimana dia sekarang?
Ibu Tiri : Kami tidak
tahu. Dia sudah tidak tinggal disini lagi!
Romeo : Lalu kemana dia
pergi?
Ibu Tiri : Sudah
kubilangkan, kami tidak tahu. Jika urusan Pangeran sudah selesai, silahkan
pergi! (menutup pintu dengan kesal)
Romeo menghela napas panjang karena tidak berhasil mendapatkan
informasi yang diinginkannya. Tiba-tiba saja salah satu pengawalnya datang
menghampirinya dan memberitahu Romeo mengenai informasi yang ia peroleh dari
warga sekitar. Dari penjelasan pengawalnya, Romeo mendapatkan informasi bahwa
sekarang Cinderella tinggal di Istana Kerajaan tetangga sebagai seorang pelayan
Istana. Sontak saja Romeo pergi ke negeri tetangga untuk bertemu dengan pujaan
hatinya. Romeo pun melakukan penyamaran untuk menerobos masuk ke penjagaan
ketat Istana biar bagaimanapun ia datang ke Istana tanpa ijin. Setelah
melakukan penyelidikan, Romeo mengetahui bahwa Cinderella tengah dikurung di
dalam sebuah menara.
Knock Knock Knock
Cinderella : Siapa di
sana?
Romeo : Ini aku Cinderella,
aku yang berdansa denganmu saat pesta dansa kemarin.
Cinderella : Berdansa?
Mungkinkah itu kau, Pangeran Romeo? Bagaimana kau bisa tahu aku berada disini
dan bagaimana kau tahu namaku?
Romeo : Aku mencarimu,
kau meninggalkan sepatumu, aku ingin mengembalikannya.
Cinderella : Hanya untuk
itu? Ini berbahaya, seharusnya kau tak kesini. Bagaimana jika ketahuan nanti?
Romeo : Tenang saja, aku
sedang menyamar. Ngomong-ngomong, kenapa kau dikurung disini ?
Cinderella : Soal itu
ceritanya sangat panjang. Ini adalah hukuman untukku karena sudah pergi dari
istana tanpa ijin.
Romeo : Bagaimana bila
kau kabur dari sini? Aku akan membebaskanmu. Kau bisa ke istanaku dan tinggal
disana. Setidaknya itu lebih baik daripada dikurung di tempat seperti ini.
Cinderella : Maaf Pangeran
Romeo, aku tahu kau berniat baik. Terimakasih sudah menawariku. Tapi maaf, aku
tidak dapat meninggalkan istana ini. Kuharap kau bisa mengerti.
Romeo : Baiklah jika itu
keputusanmu, aku mengerti. Tapi bila kau ingin pergi sewaktu-waktu, kau bisa
mengatakannya padaku.
Cinderella : Terima
kasih banyak, Pangeran Romeo. Hei, sebaiknya kau pulang. Sebentar lagi akan ada
penjaga yang patroli kemari.
Romeo : Ah, baiklah. Tapi
izinkan aku bertemu dan mengobrol lagi denganmu esok.
Cinderella : Itu
berbahaya, Pangeran Romeo. Aku tidak bisa membiarkanmu melakukannya.
Romeo : Aku mohon,
Cinderella.
Cinderella : Baiklah, kau
boleh datang lagi. Tapi berhati-hatilah.
Romeo : Kalau begitu
sampai jumpa.
Cinderella : Sampai
jumpa.
Setelah itu, Romeo selalu ke sana untuk menemui Cinderella. Ia
kesana ketika tengah malam dan pulang saat menjelang fajar. Kegiatan tersebut
akhirnya diketahui oleh Pangeran yang tanpa sengaja melihat Romeo yang masuk ke
menara tempat Cinderella dikurung. Tentu saja hal ini membuat Pangeran kesal. Kemudian
Pangeran pun berencana membunuh Romeo.
Keesokan harinya Romeo kembali melakukan rutinitasnya datang ke
menara untuk bertemu dengan Cinderella. Tanpa ia sadari bahwa Pangeran tengah
mengikutinya di belakang dengan pedang yang tersimpan rapi di belakang
pinggangnya. Romeo telah sampai di depan pintu ruangan tempat Cinderella
dikurung. Romeo pun mengambil kunci yang tadi dicurinya dari salah seorang
penjaga. Malam ini ia bertekad akan membawa Cinderella pergi meskipun Cinderella
menolaknya. Dia tidak bisa membiarkan Cinderella terus-menerus dikurung seperti
ini.
Romeo : (membuka pintu)
Cinderella, kau baik-baik saja?
Cinderella : Pangeran
Romeo, bagaimana kau bisa masuk? (kaget)
Romeo : Sudah kukatakan.
Panggil aku Romeo saja, Cinderella.
Cinderella : Ah maaf,
Romeo.
Romeo : Tidak apa-apa. Oh ya Cinderella, ikutlah
denganku pergi dari sini. Sudah satu bulan kau dikurung sini.
Cinderella : Terima
kasih, Romeo. Tapi aku tidak bisa pergi tanpa ijin dari Pangeran.
Romeo : Untuk apa kau
pedulikan dia, Cinderella. Dia sudah jahat kepadamu dengan mengurungmu disini.
Cinderella : Pangeran
bukan orang seperti itu. Dia sebenarnya adalah pemuda yang baik. Dia pernah
menyelamatkan nyawaku dulu.
Romeo : Apa kau
mencintainya, Cinderella?
Cinderella : A-aku tidak
tahu, Romeo.
Romeo : Kalau begitu
pergilah dan menikahlah denganku, Cinderella. Aku mencintaimu sejak pertama
kali bertemu denganmu (memeluk Cinderella)
Cinderella : Romeo... aku...
Romeo : Aku pasti
membuatmu bahagia. Jadi tinggalkan saja Pangeranmu itu dan pergilah denganku.
Pangeran yang sedari tadi menguping pembicaraan mereka di balik
tembok langsung kesal dengan sikap Romeo. Lebih tepatnya dia kesal karena
rupanya Romeo mencintai Cinderella juga. Ia tidak ingin Cinderella pergi bersamanya.
Ia tidak mau ditinggalkan.
Pangeran : Jadi ini yang
sudah terjadi di belakangku selama ini.
Cinderella : Pangeran!
(menjauh dari Romeo)
Pangeran : Kalau tidak
salah, kau adalah Pangeran Romeo kan. Untuk apa kau datang menemui Cinderella?
Romeo : Aku ingin
membawanya pergi dari tempat ini!
Pangeran : Kau tidak
bisa membawanya. Cinderella adalah pelayanku. Dia milikku!
Romeo : Dia bukan
barang. Dia adalah seorang gadis dan kau dengan tega mengurungnya sendirian
disini.
Pangeran : Itu karena
dia melanggar perintahku!
Cinderella yang sedari tadi hanya diam dan melihat. Mulai merasa
khawatir. Dia tidak ingin kedua pemuda di hadapannya ini bertengkar karena dirinya.
(mulai terdengar backsoung lagu Acute Reverse by Shion Kaiko,
Hatsune Mikuo, Megurine Luki)
Cinderella : I thought
things were fine the way they were. In a night when I had started running away.
The rain rang on the window loudly as I was being tormented by regrets.
Romeo : (menghampiri
Cinderella) Something like I want you to have eyes only for me.” There’s no
possible way for me to just say it out loud. At the conclusion of this twisted
love. What can you see?
As the darkness deepens,
my desire becomes unleashed. I want you to answer right here right now. Someone
else’s shadow is dissapearing and reapperarring. So bury my body in your chest
as if you’re frightened.
Cinderella : The truth
you’ve always wanted to find out is my newest relationship. Emitting dry and
dull sounds the cogwheels are turning.
Pangeran : (menghampiri
Cinderella) I keep on having faith in you but now I need to wind up my
unrequited pain. We were supposed to love and bond with each other but it was
all a deception after all.
A sudden of night
brought up an entagled friendship. Patching one lie with another, you kept on
smiling as I cling to your excuses of painful desperation. My rusty heart can
only slowly becomes paralyzed.
Cinderella : Aku mohon,
berhentilah bertengkar! Pangeran, tolong jangan salahkan Romeo. Aku yang
memintanya untuk datang kemari (menatap Pangeran)
Cinderella : (menatap
Romeo) Dan Romeo, pergilah. Aku akan tetap tinggal disini. Terima kasih atas
tawaranmu tadi.
Romeo : Baiklah, aku
akan pergi. Tapi aku akan datang kembali dan membebaskanmu dari sini (berjalan
ke arah pintu)
Pangeran : (menusuk
jantung Romeo dari belakang dengan pedangnya)
Cinderella : Pangeran,
apa yang kaulakukan?! (kaget)
Romeo : (muntah darah)
Kau... (seketika mati)
Cinderella :
(menghampiri Romeo)
Pangeran : (mencegah
Cinderella menghampiri Romeo)
Cinderella : Pangeran,
kenapa kau membunuhnya?
Pangeran : Supaya dia
tidak mengganggumu lagi. Aku harap dengan ini kau mendapatkan pelajaran. Jangan
sekali-kali membantah perintahku, Cinderella.
Setelah mengatakan itu, Pangeran pun pergi dengan membawa mayat
Romeo untuk dibuangnya di hutan. Sedangkan Cinderella hanya duduk terpuruk. Di
satu sisi dia kaget mendengar pernyataan Pangeran barusan, di sisi lain ia
ingin menangis karena gara-gara dia Romeo harus mati dibunuh. Dia Semalaman
Cinderella habiskan waktunya untuk menangis.
(terdengar backsound lagu Romeo and Cinderella by Hatsune Miku)
Cinderella : (nyanyi)
Please don’t turn my love into something from a tragedy like Juliet. Take me
away from here. That’s what I want~
Beberapa hari kemudian. Mayat Romeo ditemukan oleh seorang
pemburu. Dan berita tentang kematian Romeo akhirnya sampai di telinga sang
Raja, ayahanda dari Romeo. Raja pun memerintahkan bawahannya untuk melakukan
penyelidikan dan diketahuilah dari seorang rakyat yang kebetulan melihat Pangeran
lah yang membuang mayat Romeo di hutan.
Sontak saja hal itu membuat Raja murka dan langsung mengirim pasukannya untuk
menyerang ke kerajaan Pangeran untuk menuntut balas atas kematian putra semata
wayangnya.
Melihat penyerangan yang dilakukan oleh Raja dan pasukannya,
Pangeran pun sontak saja memerintahkan semua pasukannya untuk menyerang balik.
Hingga terjadilah peperangan di antara dua kerajaan tersebut. Tentu saja hal
ini membuat kedua rakyat terutama rakyat di Kerajaan Pangeran menderita karena
kalah dalam kekuatan militer. Meskipun demikian, Pangeran tetap menyuruh semua
pasukannya untuk menyerang tanpa henti.
Cinderella yang mengetahui peperangan ini pun sontak saja merasa
khawatir dengan keadaan Pangeran. Dia ingin keluar dari ruangan ini. Meski
Pangeran melarangnya, dia tetap ingin keluar dari sini. Akhirnya Cinderella pun
kabur melalui jendela dengan membuat tali dari seprai dan kain apapun yang ia
punya. Cinderella menuruni menara tersebut dengan hati-hati. Dan untungnya
tidak ada penjaga yang melihatnya. Mungkin karena semua sedang sibuk berperang.
Cinderella pun langsung berlari untuk mencari pangeran.
Sedangkan di tempat lain. Pangeran dan Raja tengah bertarung
satu lawan satu. Pertarungan mereka sangat sengit karena mereka sama-sama jago
pedang.
Raja : Kenapa kau
membunuh anakku?! (menyerang Pangeran)
Pangeran : (menangkis
serangan Raja) Dia sudah masuk ke istanaku seenaknya dan merebut kepunyaanku
(gantian menyerang Raja)
Raja : Kau sampai tega
membunuhnya hanya karena alasan itu. Tidak heran jika semua orang mengatakan
kau adalah Raja Iblis (menghindar)
Pangeran : Aku tidak
peduli. Selama dia tetap bersamaku. Aku tidak peduli! (kembali menyerang Raja)
Cinderella yang sedang dalam perjalanan mencari Pangeran tanpa
sengaja mendengar percakapan beberapa rakyat.
Rakyat 1 : Aku benci
Raja kita. Gara-gara dia membunuh pangeran kerajaan tetangga. Kerajaan kita
sampai diserang.
Rakyat 2 : Sejak awal
dia diangkat menjadi Raja, aku memang sudah tidak menyukainya. Dia raja yang
kejam, banyak rakyat yang menderita karena ulahnya.
Cinderella merasa sedih mendengar penuturan mereka tentang
Pangeran. Cinderella akui semenjak Pangeran diangkat menjadi Raja sikap
Pangeran mulai berubah. Tapi Cinderella tahu bahwa sebenarnya Pangeran adalah
orang yang berhati baik. Dia tidak ingin orang-orang menjelek-jelekkan Pangeran
tanpa tahu apa-apa. Tanpa tahu bahwa Pangeran sebenarnya merasa depresi atas
kematian orang tuanya dan diangkatnya ia menjadi Raja di usia yang terbilang
masih cukup sangat muda. Mereka tidak tahu kerja keras Pangeran selama ini demi
kerajaan ini. Mereka hanya menilai Pangeran dari luar tanpa tahu rasa sedih dan
tanggung jawab yang besar yang dipikulnya selama ini.
Raja : Aku pasti akan
membalaskan dendam anakku! (maju menyerang)
Pangeran : (nafas
memburu)
Pangeran berusaha menghindar namun sayang ia sedikit terlambat
karena ujung pedang Raja menggores lengan kanannya. Sontak saja hal ini membuat
tangan kanannya kesakitan dan membuat Pangeran kesulitan untuk menggunakan
pedang di tangan kanannya. Raja tidak mau melepaskan kesempatan ini, ia pun
kembali menyerang Pangeran. Sedangkan Pangeran dengan pedang di tangan kirinya
berusaha menangkis pedang Raja. Namun sayang karena belum terbiasa menggunakan
pedang dengan tangan kiri, pedang Pangeran pun terlepas. Sontak saja Raja
langsung menghunuskan mata pedangnya ke arah jantung Pangeran.
Pangeran : Sial, apa aku
akan mati disini?
Tiba-tiba saja Cinderella menerobos masuk di tengah-tengah
mereka menggantikan Pangeran yang akan ditusuk oleh pedang Raja. Di sisi lain,
Cinderella juga menusukkan sebuah pisau di jantung sang Raja. Tentu saja hal
ini membuat baik Pangeran maupun Raja kaget.
Pangeran pun langsung menangkap tubuh Cinderella yang tertusuk.
Sedangkan Raja langsung mencabut pisau yang tertancap di jantungnya dan
seketika ia tewas di tempat.
Pangeran : Cinderella...
Cinderella... (mulai menangis)
Cinderella : (menggapai
wajah Pangeran seraya tersenyum)
(terdengar backsound
lagu Maid of Evil by Hatsune Miku dan Kagamine Len)
Cinderella : Even if the
entire world should become your enemy, I will always protect you, you just be
yourself and smile. You’re the king. I’m the maid. We’re a pitiable pair of
friends separated by fate. For the sake of protecting you, I will become evil
for you.
Pangeran, ai shiteru.
Setelah mengatakan itu, Cinderella meninggal. Pangeran sontak
saja langsung memeluk tubuh gadis yang dicintainya itu sambil menangis. Tidak
peduli dengan warna merah yang memenuhi pakaiannya dan pakaian Cinderella. Hatinya
bagai hancur berkeping-keping. Rasanya lebih sakit daripada saat kematian kedua
orang tuanya.
Dengan kematian sang Raja, perang pun dihentikan. Tapi bukan
berarti Pangeran bisa bernapas lega. Karena sudah membunuh Romeo dan juga
membunuh Raja walau sebenarnya Cinderella lah yang membunuhnya. Rakyat kerajaan
tetangga meminta untuk diadakan kudeta pada Pangeran. Bahkan rakyat kerajaan
Pangeran sendiripun juga ikut mendukung kudeta tersebut. Pangeran yang memang
sudah tidak memiliki alasan untuk hidup lagi sejak kematian Cinderella pun
menyanggupi permintaan tersebut.
Akhirnya tiba hari dimana kudeta untuk Pangeran dilakukan. Semua
rakyat sudah memenuhi lapangan kerajaan untuk melihat proses kematian Raja
Iblis mereka. Pangeran menatap kosong ke kerumunan di hadapannya. Tangannya
sudah diikat dan kepalanya sudah dimasukkan ke sebuah papan kayu. Tinggal
menunggu hitungan detik saja sampai kepalanya terpenggal.
Entah ini hanya ilusinya saja atau tidak. Tapi ia mendengar
suara Cinderella yang sedang menyanyi.
(terdengar backsound lagu Maid of Evil by Hatsune Miku dan
Kagamine Len)
Cinderella : Once upon a
time. There was a kingdom known for it’s cruelty, and the person who sitting at
the top is the kind person whom I love so.
Pangeran : Ai shiteru,
Cinderella (tersenyum lalu menutup matanya)
Nyanyian itulah yang mengantarkan kematian Pangeran. Rakyat pun
bersorak gembira atas kematian sang Raja mereka. Tanpa tahu kisah tragis yang
terjadi di antara Cinderella, Pangeran, dan Romeo
FIN